“Ketika kita membaca cerita tentang orang lain, kita masuk dalam sudut pandang dan pikiran tokoh tersebut. Ini membantu kita memahami orang lain lebih baik, dan membantu kita bekerjasama dengan orang lain.”
Begitulah kata Oatley, seorang psikolog dari Universitas Toronto. Ia memaparkan bahwa membaca karya fiksi –termasuk cerpen– dapat membantu kita mengembangkan sifat empati di dalam diri. “Orang yang membaca buku fiksi lebih jago memahami perasaan dan sudut pandang orang lain,” kata Oatley.
Buat kalian nih yang masih beranggapan bahwa cerita fiksi atau khayalan itu –cerpen termasuk di dalamnya– sekadar media bacaan penghibur belaka ubah deh mindset kalian mulai dari sekarang. Ternyata eh ternyata bacaan karya sastra berbentuk fiksi itu punya segudang manfaat. Inilah manfaat yang bakal kalian dapat jika membaca karya fiksi, cekidot.
Baca Juga:
Simak Tips Berikut Ini. Inilah Teknik Membuat Cerpen Yang Benar
Kiat Menulis Cerita Ala-Ala (Terbukti Ampuh, Dijamin!)
Lengkap! 15+ Pengertian Cerpen Menurut Ahli
Suka Menulis? Yuk Coba Menulis Cerpen
Kenali Ragam Cerpen Sebelum Memutuskan Membuatnya
Jangan Sampai Kelupaan. Unsur-unsur Pembentuk Ini Harus Ada Dalam Sebuah Cerpen
Mengesankan! Ini Dia Asal Muasal Cerpen Hingga Mendewa di Indonesia
- Kekayaan pengalaman. Sastra sejarah memungkinkan pembacanya untuk melakukan perjalanan ke masa lampau. Selain itu, sastra juga membuat para pembacanya bisa mengunjungi tempat, waktu, dan budaya yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Itulah mengapa karya sastra akan memberikan pembacanya kekayaan pengalaman.
- Problem solving. Melalui sastra, siswa diajarkan bagaimana sebuah plot cerita bekerja. Mulai dari prolog, konflik, hingga penyelesaiannya yang lazim, umum, dan masuk akal. Dengan demikian, siswa yang belajar karya sastra ini akan memiliki kemampuan problem solving yang baik.
- Media hiburan yang lucu. Membaca cerita pendek yang mengandung humoria adalah membaca yang mengasyikan, kadang kita bisa membacanya dan sambil tertawa terbahak-bahak.
- Menambah inspirasi bagi pembacanya. Membaca cerita pendek terkadang akan memberikan kontribusi kepada pembacanya, dimana si pembaca akan meniru pola atau sifat karakteristik tokoh-tokoh dalam isi cerita pendek tersebut.
- Hidup lebih bergairah. Dengan membaca cerita pendek yang renyah dan tidak membawa kita berfikir lebih mendalam, maka berdampak akan menggairahkan kehidupan kita lebih baik lagi.
- Mendapatkan banyak pelajaran. Cerita pendek banyak ragam dan tema, sehingga kita akan memperoleh isi cerita yang menarik sesuai dengan tema-tema cerita pendek tersebut.
- Mengubah pola berfikir. Cerita pendek yang mempunyai karakter cerita yang luas, biasanya memiliki banyak arti dan manfaat yang terkandung dalam isi cerita pendek tersebut. Dengan membaca cerita pendek, pikiran kita terkadang bisa dipengaruhi oleh isi cerita tersebut.
- Empati. Karya sastra memungkinkan kita untuk menerima perspektif yang berbeda. Lewat membaca sastra, kamu bisa merasakan menjadi putri raja, polisi, buruan, atau pengungsi sekalipun. Kamu diajak untuk menjadi siapa saja lewat bacaan yang ada di karya sastra. Oleh sebab itu, lewat membaca sastra, siswa akan diajarkan nilai-nilai empati.
- Dapat mengetahui karakter tokoh. Ketika kita membaca cerita pendek, banyak karakter/sifat yang diungkapkan oleh penulisnya, di situ biasanya menceritakan karakter/sifat tokoh si A yang cerewet, cemburan dan lain sebagainya.
- Meninggalkan kesan bagi pembacanya. Pada umumnya cerita pendek menceritakan kehidupan yang imaginer, tetapi terkadang diceritakan oleh penulisnya seakan-akan nyata adanya, sehingga bagi pembaca akan meninggalkan kesan yang menyentuh.
- Motivasi hidup lebih baik. Biasanya cerita pendek akan memberikan suatu contoh gambaran kehidupan seseorang yang berawal dari kegalauan (ada masalah) berakhir kegembiraan yang disisipi dengan dorongan/jalan keluarnya.Dapat dijadikan penelitian. Isi cerita pendek yang menarik biasanya akan dijadikan bahan penelitian sebagai karya ilmiah bahasa Indonesia, seperti misalnya tentang tokoh dan penokohan, plot dan karakter.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi. Menulis dan bertutur tentang sastra membantu mempersiapkan siswa untuk menulis dan berbicara tentang apapun. Mereka tidak hanya mampu bekerja dengan kata-kata dan bahasa yang terukur saja, tetapi juga memahami kata-kata.
- Menyelesaikan masalah yang dihadapi. Terkadang cerita pendek yang kita baca sama persis peristiwa yang kita alami, dengan demikian kalau kita membaca cerita pendek tersebut dengan tuntas maka disitu penulis akan menceritakan solusi dari pemasalahan.
- Memperkaya Tata Bahasa. Kalau soal elaborasi bahasa, anak yang dari kecil terbiasa membaca karya fiksi jelas juaranya. Ini dibuktikan oleh penelitian Emory University yang bilang kalau membaca cerita fiksi bisa mengaktifkan wilayah otak temporal cortex kiri yang dapat meningkatkan pemahaman tata bahasa. Fiksi/fantasi lah yang paling berdampak besar. Apalagi kalau ternyata terbiasa membaca bacaan berbahasa asing, misalkan Inggris. Kebayang deh betapa luasnya kemampuan tata bahasamu!
- Dapat dijadikan referensi. Dengan membaca cerita pendek maka akan mendapatkan referensi dari sifat-sifat dan karakter-karakter dari para tokoh-tokoh tersebut.
- Sarana hati dan pikiran menjadi tenang. Membaca cerita pendek yang baik dan sesuai alur cerita yang bagus maka seakan membawa pikiran kita melayang dan terbawa oleh cerita dalam isi cerita pendek tersebut.
- Meningkatkan imajinasi. Membaca karya sastra dapat mengolah imajinasi pembaca. Hal ini disebabkan karena karya sastra memberikan gambaran secara utuh dalam bentuk teks, sehingga mengasah pembaca untuk berimajinasi. Ide-ide dalam karya sastra yang kadang liar dan out of the box juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
- Kemampuan analisis. Karya sastra entah itu puisi, fiksi, dan drama, akan memberikan sebuah koneksi untuk mempertanyakan dan memperhatikan detail. Membaca karya-karya ini juga dinilai dapat meningkatkan kemampuan menganalisis.
- Menyenangkan dan tidak jenuh. Membaca cerita pendek ternyata bisa dibaca bila kita mempunyai waktu yang longgar. Misalnya, hari minggu atau hari libur. Dengan aktivitas membaca cerita pendek itu, membuat suasana tidak membosankan.
- Menambah pengetahuan tentang budaya. Membaca cerita pendek yang biasanya menceritakan budaya tertentu, maka kita akan mendapatkan informasi unsur budaya yang kita dapatkan pada cerita pendek tersebut.
- Semua Orang Butuh Fantasi. Kalau kamu mengira bacaan fiksi/fantasi cuma dibutuhkan sama anak-anak, kamu salah besar. Fantasi merupakan salah satu genre sastra dimana kita bisa belajar menyelesaikan masalah dan penilaian moral. Optimisme itu lah yang dibutuhkan sama orang remaja dan dewasa, yang mulai pesimis dan gentar melihat dunia yang ‘kejam’ ini.
Gimana gaes, banyak kan manfaatnya? Teruslah membaca. Semangat.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Penulis: Andro Satrio SG