Kiat Menulis Cerita Ala-Ala (Terbukti Ampuh, Dijamin!)

Langsung aja biar gak panjang lebar, ini tips untuk menulis cerita. Ingat! Ini berguna untuk menulis cerita ke dalam bentuk apapun (bisa cerpen, novel, skenario film, dan lain sebagainya). So, gak perlu panjang lebar lagi, gass.

 

Tentukan Tema

Ya untuk membuat suatu cerita harus ada tema dong. Kalau tidak  ada temanya apa yang mau dibuat. Tema bisa kalian cari dari mana saja, cari sebebas-bebasnya. Kalau menemukan tema yang gak masuk akal gimana? Tidak apa-apa. Tema tidak masuk akal di sini buka tema yang ngalor ngidul gitu ya. Tema yang tidak masuk akal di sini adalah tema yang ‘gak kepikiran sama orang lain’. Contohnya tulisan Raditya Dika, Ia mengangkat cerita yang sangat unik bukan? Itu merupakan pengembangan dari tema sedikit “tidak masuk akal” tapi hasilnya apa, menjadi sebuah cerita yang sangat menarik.

 

Buat Premis

Presmis merupakan inti dari keseluruhan cerita yang dibuat dan bisa disimpulkan menjadi 1 kalimat saja. Istilahnya garis besar sebuah ceritalah, seperti itu. Gak usah buru-buru untuk langsung menulis, buat dulu saja premisnya. Contoh: Seorang hantu nenek tua ingin mengirim surat sebagai pesan terakhir kepada cucunya, namun ia tidak tau kantos Pos ada di mana. Sesimpel itu saja, dari premis itulah pengembangan cerita baru dilakukan. Sangat disayangkan sekali jika sudah membuat cerita berpuluh-puluh halaman tetapi ketika di tanya “Premis cerita lo apa”, malah kebingungan jadinya. Kasus lain, sudah menulis cerita berpuluh-puluh halaman setelah itu bingung kelanjutan cerita mau dibawa kemana, sehingga tulisan itu tidak pernah selesai malah menulis dengan tema yang baru.

Untuk membuat sebuah premis dibutuhkan sebuah rumus. Rumusnya gini, KARAKTER+TUJUAN+HALANGAN. Seperti contoh premis tadi, Seorang hantu nenek tua ingin mengirim surat sebagai pesan terakhir kepada cucunya, namun ia tidak tau kantos Pos ada di mana. Karakternya yaitu si hantu nenek tua. Tujuannya ingin mengirim surat sebagai pesan terakhir kepada cucunya. Halangannya apa? Si hantu nenek tua itu tidak tau kantor Pos ada di mana. Nanti bisa berkembang sangat luas, karakter itu seperti apa, bagaimana cara dia mengatasi halangan itu, nanti bakal ada konflik, blablabla, dan banyak lagi.

Lantas apa gunanya premis? Supaya kalian tahu cerita yang kalian buat itu bagus atau tidak. Kalau kalian yang ingin mengorbitkan tulisan kalian entah itu di jual atau dilombakan, penilaian karya kalian itu layak tidaknya dari sebuah premis lho. Gak perlu cerita panjang lebar, ceritakan saja “saya punya cerita, premisnya gini dan gini dan gini,” selesai. Kalo premisnya saja sudah menarik pasti tuh tulisan langsung diambil dan diorbitkan, percaya deh.

 

Baca Juga:

Suka Menulis? Yuk Coba Menulis Cerpen

Kenali Ragam Cerpen Sebelum Memutuskan Membuatnya

Jangan Sampai Kelupaan. Unsur-unsur Pembentuk Ini Harus Ada Dalam Sebuah Cerpen

Mengesankan! Ini Dia Asal Muasal Cerpen Hingga Mendewa di Indonesia

Jangan Salah, Membaca Cerpen Ternyata Bermanfaat Lho. Ini Dia Manfaatnya!

Lengkap! 15+ Pengertian Cerpen Menurut Ahli

Simak Tips Berikut Ini. Inilah Teknik Membuat Cerpen Yang Benar

 

Buat Alur/Plot Cerita

Jangan apa-apa, misalnya punya ide terus langsung ditulisan, jangan. Buat dulu alur ceritanya seperti apa. Sebagai saran nih, bagi alur ke dalam 3 bagian/babak.

 

  • Bagian/babak 1: Sangat Ingin
  • Bagian/babak 2: Usaha
  • Bagian/babak 3: Bisa atau Tidak

 

Menyambung contoh premis tadi, misal si hantu nenek tua sangat ingin apa, baru tulis tuh berapa halaman. Terus usaha si hantu nenek tua itu kayak apa, tulis lagi ke dalam beberapa halaman. Terakhir, bisa atau tidak nenek itu menuntaskan keinginannya dengan usahanya, tulis mejadi beberapa halaman. Dengan begitu tulisan kalian jadi rapih, mulai dari apa, berhenti dimana, dan habisnya di mana semuanya jelas gitu, bertujuan.

 

Karakter

Pada dasarnya sah-sah saja si pembuat cerita membuat karakter yang akan di bawa ke dalam ceritanya. Hanya saja di dalam membuat karakter itu kalian harus selipkan satu identitas, karakter yang kalian buat itu harus mempunyai kelemahan. Kalian harus cari kelemahan apapun itu kemudian masukkan ke dalam setiap karakter yang kalian buat. Pada akhirnya nanti kelemahan itu dapat dikendalikan oleh sang karakter tersebut seiring berjalannya cerita. Misal, cowok yang gagap berbicara dengan seorang cewek. Seiring berjalannya waktu si cowok berusaha bagaimana supaya tidak gagap lagi dan akhirnya bisa, tentu dengan usaha dan pastinya ada konflik di sana.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah buat karakter dengan nama biasa. Hal yang membuat cerita kalian berbeda dengan yang lainnya bukan dari nama melainkan daya tarik tulisan kalian sehingga orang rela untuk membaca. Jadi, kalian tidak perlu nama-nama karakter yang aneh-aneh, pakai saja yang ada di sekeliling kalian. Cotoh:teman, keluarga, lingkungan, dan lainya. Hal ini meskipun sepele dapat dimungkinkan sekali orang percaya terhadap tulisan kalian karena sudah jelas kenyataannya nama-nama tersebut ada dalam kehidupan sehari-hari.

 

Kalimat Pertama Paling Menentukan

Mengapa sangat menentukan? Karena kalimat pertama digunakan untuk membuka cerita. Kalau terkesan lurus-lurus saja, baru membaca kalimat awal mungkin orang sudah tidak tertarik untuk membaca isi keseluruhan ceritanya.

Cara membuat kalimat pembuka yang mengesankan bagaimana? Caranya buat kalimat pertama yang diambil dari tengah cerita, kemudian pakai action, dan terakhir akhiri menjadi seperti membuat penasaran. Jangan gunakan seperti Matahari pagi ini…, Aku terbangun dari tidurku…, itu sudah sangat membosankan.

 

Biasakan Menulis Jelek

Jangan pernah takut untuk menulis jelek, kalau kalian sudah takut duluan malah akan membuat kalian menjadi depresi. “Tulisan Sampah” itu penting, itu sebagai landasan awal tulisan kalian, bisa kalian buat menjadi draf 1. Draf awal itu yang natinya diproses menjadi draf-draf berikutnya sehingga mencapai draf final. Lebih baik menulis satu halaman jelek daripada tidak sama sekali. Draf kalian dikatakan bagus bila dalam proses mengerjakan drafnya yang dihapus hanya titik dan komanya saja, itu.

Untuk mengukur kadar kebagusan tulisan kalian cetak ke dalam bentuk fisik draf yang sudah kalian buat. Setelah itu suruhlan orang lain membaca dan minta komentar yang jujur mengenai tulisan kalian, bagus atau tidak. Semakin awam orang yang membaca tulisan kalian justru semakin bagus, inilah yang akan mewakili pembaca tulisan kalian nanti.

 

Jangan Kasih Tau, Tapi Kasih Lihat

Jangan terang-terangan dalam suatu cerita menerangkan sesuatu. Sebagai contoh, Andi adalah seorang playboy, jangan langsung to the point seperti itu. Buat seperti ini, Setiap hari ia selalu menggandeng wanita yang berbeda, di sebalah kanan dua dan di sebelah kiri tiga, Andi namanya.

 

Tulislah Apa yang Kalian Suka

Berbicara Idealisme atau mengikuti arus pasar, semua kembali ke penulisnya. Lebih baik buatlah dulu tulisan yang benar-benar kalian suka. Kalaupun tidak laku atau tidak menang dalam suatu perlombaan karena faktor juru tidak suka, paling tidak ada satu orang yang suka, yaitu diri kalian. Setidaknya apa yang sudah dikerjakan tidak benar-benar sia-sia.

 

Gimana gaes, mulai sekarang jangan pernah ragu untuk menulis. Coba terus dan semoga berhasil. Semangat.

(Artikel ini dibuat mengambil intisari dari materi penulisan Raditya Dika)

 

Penulis: Andro Satrio SG

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com

HENRY

Event Hunter Indonesia

Hai Kak..
Ada yang bisa Henry bantu ?